Selasa, 29 Januari 2013

CINTA MANUSIA DAN CINTA ILAHI


Cinta selalu dapat dikenal di dalam gagasan, ucapan, dan perbuatan orang yang mencintai,
karena setiap ekspresinya terdapat kehangatan yang muncul sebagai keindahan, kelembutan, dan
kehalusan. Hati yang terbakar oleh api cinta cenderung untuk melelehkan setiap hati yang
dijumpainya.
Cinta menghasilkan pesona pada pecinta sehingga sementara ia mencintai seseorang, semua
mencintai pecinta itu. Magnetisme cinta dijelaskan oleh seorang penyair Hindustan: "Mengapa
tidak semua hati dilelehkan menjadi tetesan-tetesan oleh api yang dipelihara hatiku sepanjang
hidupku? Karena sepanjang hidup aku meneteskan air mata derita karena cinta, pecinta
berkunjung ke kuburku penuh dengan air mata." Untuk mengajarkan cinta, Nabi Isa berkata, "Aku
akan membuatmu menjadi pemancing manusia." Jalaluddin Rumi berkata: "Setiap orang tertarik
kepadaku, untuk menjadi sahabatku, tapi tak seorang pun tahu apa di dalam hatiku yang
menariknya."
Cinta itu alami dalam setiap jiwa. Semua pekerjaan dalam hidup, penting atau tak penting, dalam
suatu cara cenderung ke arah cinta; karena itu tak seorang pun di dunia yang dapat disebut
sepenuhnya tanpa cinta. Cinta adalah sesuatu yang dibawa setiap jiwa ke dunia, tetapi setelah tiba
di dunia, orang berperan dalam semua kualitas tanpa cinta. Andai tidak, kita pasti sudah pahit,
cemburu, marah, dan penuh kebencian ketika kita lahir. Bayi tak punya kebencian. Anak kecil yang
kita sakiti, dalam beberapa menit akan datang dan memeluk kita.
Mencintai, memuja seseorang yang berhubungan dengan kita baik dalam hal kelahiran, ras,
kepercayaan atau hubungan duniawi lain, datang dari cinta jiwa. Kadang-kadang jatuh cinta pada
pandangan pertama, kadang-kadang kehadiran seseorang menarik kita seperti magnet, kadangkadang
kita melihat seseorang dan merasa, "Mungkin aku telah mengenalnya." Kadang-kadang
kita berbicara dengan orang lain dan merasakan mudah memahami seolah-olah kedua jiwa saling
mengenal. Semua ini berkaitan dengan 'pasangan jiwa'.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar